About

HADIAH LANGSUNG,KLIK PENAWARAN DISINI

MENAFSIR PESAN DIBALIK SANDAL BIRU YANG DIPAKE JOKOWI!!

loading...
Sebelumnya, banyak yang membahas tentang payung biru Jokowi 212, saat menerobos hujan menuju Monas. Banyak orang berpikir bahwa itu simbol politik yang sangat kuat. Sebab dari sekian banyak warna, mengapa biru? Jawaban sederhana saya adalah, karena payung tersebut memang peninggalan si mantan. Tapi kemudian pembaca seword kembali bertanya, dalam rombongan tersebut sebenarnya ada yang warna putih. Jika payung tersebut sebagai simbol, mengapa tidak memakai yang putih, untuk menunjukkan diri sebagai Presiden Indonesia? Harus berbeda dengan para menteri dan pengawalnya.
Setelah saya renungkan dengan seksama, memang sepertinya payung biru tersebut merupakan simbol yang sangat kuat. Presiden kerap memberikan simbol-simbol politik untuk menanggapi suatu isu, bahkan juga dalam kesehariannya. Silahkan saja perhatikan baju Presiden. Baju putih kalau blusukan, dan batik saat di dalam istana. Tapi bisa juga Presiden memakai baju putih saat di dalam istana jika tamunya adalah kalangan rakyat biasa. Sebaliknya, Presiden juga bisa mengenakan batik di luar istana jika sedang ingin menemui seorang tokoh. Perhatikan saat Presiden menemui Prabowo, memakai batik.
Kecurigaan kita akan simbol politik pada payung biru itu kemarin seolah terkonfirmasi. Dalam kunjungannya ke Balikpapan, Presiden sempat mampir ke Supeblock untuk membeli sandal jepit seharga 119 ribu. Saya menyimpulkan ini sebuah konfirmasi karena warna yang dipilihnya adalah biru, sama dengan payung 212.
Dari sedemikian banyak warna, kenapa biru? Oke lah payung di Istana memang peninggalan mantan. Sehingga ada kemungkinan Presiden tak punya pilihan, sebab adanya memang hanya itu. Kalau mau beda sendiri, Presiden enggan gunakan warna yang berbeda untuk menunjukkan kekhasan. Tapi kalau sandal? Di mall itu ada banyak warna. Warna paling banyak display biasanya hitam, cokelat atau abu-abu. Itu warna umum. Nah kalau biru ini kadang perlu mencari-cari ke tokoh sebelah dulu, atau menanyakan apakah ada warna biru?
Secara psikologi, ada faktor kesengajaan Presiden membeli sandal biru. Sangat disengaja. Apalagi kemudian mempostingnya di twitter dan menyebut angka secara pasti. Bahwa kenyataannya ini bukanlah yang pertama kalinya Presiden masuk mall dan belanja, namun jarang-jarang Presiden secara pribadi menunjukkan barang yang dibelinya. Langka. Biasanya hanya lewat berita di media lalu selesai. Seingat saya belum pernah Presiden menunjukkan foto barang yang dibelinya di twitter, tolong koreksi kalau ini salah, karena tak selalu perhatikan twitter Presiden.
Saya semakin yakin bahwa ini memang disengaja, memang simbol politik, memang ada kaitannya dengan payung yang sama-sama biru. Untuk itu ijinkan Pakar Mantan menganalisanya dari sudut pandang masa lalu ala-ala mantan.
Payung
Fungsi standar payung adalah melindungi kita dari panas yang terlalu terik atau hujan. Tapi secara simbol politik, payung biru yang dipegang sendiri itu menunjukkan Presiden sudah bisa memegang si “biru.” Yang kemudian digunakan untuk melindunginya dari hujan isu. Pada kenyataan politik di Indonesia, memang itu yang sedang dilakukan oleh Presiden. Membiarkan si biru kebasahan dan diserang habis-habisan.
Sandal
Fungsi sandal adalah alas kaki, untuk melindungi dari kotoran atau benda-benda keras. Lebih dari itu, pada intinya untuk diinjak-injak. Pada kenyataan politik di Indonesia, hal ini belum terjadi. Untuk itu dapat ditafsirkan sebagai rencana di masa yang akan datang. Dan itu sudah sesuai dengan pergerakan KPK untuk mengusut kasus 34 proyek mangkrak peninggalan si biru. KPK juga kembali mengusut kasus megakorupsi Hambalang yang juga mengarah pada pangeran biru.
Pesan krusialnya mungkin ada di angka 119. Tetangga sebelah saat ini sedang ngetren dengan angka 411 berarti 4 November dan 212 berarti 2 Desember. Lalu apa arti angka 119? Bisa 19 Januari, atau RI 1 tahun 2019. Tapi kalau ada kaitannya dengan si biru, maka 19 Januari lah yang paling logis. Entah itu merupakan pengusutan si sandal biru atau membiarkan si biru menginjak-nginjak kotoran masa lalunya (Antasari). Toh bukan kebetulan kalau Antasari sebelumnya meminta waktu sekitar 3 bulan. Perfect!
Di luar soal si biru dengan segala masalah-masalah kotor dan kerasnya, menurut informan seword, masih ada kemungkinan pada Januari nanti akan kembali ada aksi menuntut Ahok ditangkap. Untuk itu bukan kebetulan kalau tanggal 19 Januari adalah hari kamis. Jadi kalau jumaatnya mau aksi, sangat pas untuk memproses si biru sehari sebelumnya agar tidak terlalu ribut di media. Sama seperti penangkapan para pelaku makar dan penghina Presiden yang ditangkap pada dini hari. Tak terlalu ribut di media dan semua terpaksa sepakat dengan penangkapan tersetbut, nyaris tanpa pembelaan dari kubu seberang.
Tapi begini, itu semua hanya teori cocoklogi. Tak perlu terlalu serisus, bisa benar bisa salah. Sebagai Pakar Mantan saya hanya ingin menggunakan hak yang sama dalam hal cocoklogi. Bagi saya ini lebih syariah dan islami dibanding para teroris sebelah yang menggunakan ayat atau surat Alquran untuk dicocok-cocokkan berdasarkan angka-angka.
Yang perlu diperhatikan secara serius adalah warna biru dan sandalnya. Dari banyak barang yang ada di mall, mengapa Presiden beli sandal? Biru lagi. Sebab kalau beli baju, nanti Presiden jadi biru. Kalau dibelikan tas malah jadi beban. Ya memang baiknya beli sandal, biar bisa diinjak-injak.
Terakhir, bukan bermaksud menakut-nakuti. Tapi bukan kebetulan juga kalau dua partai keluarga yang sama-sama berwarna biru itu memang kurang jelas posisinya untuk negeri ini.
Begitulah kura-kura.
loading...
loading...

0 Response to "MENAFSIR PESAN DIBALIK SANDAL BIRU YANG DIPAKE JOKOWI!! "

Post a Comment